11/18/2019

Perempuan dan Stereotipe Gender: Perempuan Berpendidikan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

https://stocksnap.io/photo/FMJOIWUH4F
Konstruksi sosial di masyarakat membangun dinding-dinding tak kasat mata dengan tujuan supaya perempuan tetap diam di tempatnya. Walau dulu telah melewati dan mengatasi masa-masa di mana perempuan menghadapi pembatasan, serta ketidaksetaraan, secara fisik, dewasa ini masih ada dinding-dinding untuk membatasi perempuan dalam pilihan-pilihannya; pendidikan, karier, penampilan. Nilai-nilai, norma, serta kepercayaan yang dipraktikkan di tengah masyarakat membuat perempuan bukan lagi dibatasi secara fisik, namun secara sosial. Hukumannya bukan ditembak mati atau dicambuk seratus kali, tetapi berupa hukuman sosial hingga perlahan-lahan semangat dan kepercayaan dirinya padam. Masyarakat tampaknya senang sekali hidup dalam bayang-bayang apa kata tetua. Orang-orang berbondong-bondong menyatakan bahwa mereka manusia baru yang hidup pada peradaban lebih maju, tetapi pandangan mereka masih tidak mampu memilah-milah mana yang pantas untuk dipercaya dan mana yang tidak. Dongeng masa lalu dan kepercayaan tak berdasar dijadikan pegangan, namun fakta di depan mata malah diabaikan. Masyarakat hidup dalam katanya.

3/26/2019

Melupakan Butuh Waktu

https://stocksnap.io/photo/PX775ABMUS
Melupakan adalah proses yang tidak dapat diajarkan oleh orang lain. Tidak ada seseorang yang dapat benar-benar pasti memberitahu kita bagaimana cara melupakan, seperti apa itu melepaskan dan merelakan. Kita tidak pernah mendapat kesempatan untuk lebih dulu mempersiapkan diri sebelum kehilangan. Kita hanya bisa mau tidak mau menghadapinya, ketika tiba-tiba, kehilangan datang dan kita dipaksa untuk melupakan. Kita belum siap, kita tidak mempersiapkan apa-apa; nyatanya bukan kita saja, orang-orang yang kehilangan juga tidak mengerti sebelumnya bahwa mereka akan ditinggalkan.

3/25/2019

Understanding Our Powerful Anti-Villain: Magneto of X-Men

https://static3.srcdn.com/wordpress/wp-content/uploads/2017/05
/Michael-Fassbender-Magneto-X-Men-Poster.jpg

Saying a character has good or evil personalities, depends on which point of view we look at them from. In one point of view they might look evil because their actions might be harmful for others, but sometimes, if we look at them from different point of view, they usually have several reasons and good purposes or intentions. A villain in one certain movie might be the hero in another movie, vice versa. Talking about villain, one of the greatest and remarkable villain of superhero movie is the master of magnetism, Magneto, from X-Men movie series. Or at least, that might be what people assume him to be. In this essay, I would like to argue that Magneto is an anti-villain, based on X-Men: First Class as specific and the other movies of the series to support the arguments.

Almost is Never Enough: Will You Love Me Back


Mana yang lebih menyakitkan; kata tidak pernah, atau kata hampir? Aku tidak pernah mencintaimu, atau aku hampir mencintaimu? Kita tidak pernah bersama, atau kita hampir bersama?
Seperti kata Grande, almost is never enough. Novel saya yang berjudul Will You Love Me Back, diterbitkan oleh Penerbit Koru, akan membawa kita bertemu dengan Belle Benoit, balerina dengan badan mungil yang masih duduk di bangku sekolah menengah, Étienne Moreau, laki-laki ramah yang tinggal di samping rumah Belle dan bekerja sebagai arsitek, dan Noel Moreau, adik Étienne yang satu sekolah dengan Belle dan meninggalkan kesan menyeramkan tiap kali berbicara dengan orang lain. Novel ini juga akan mempertemukan kita dengan hampir-hampir yang menyiksa, perasaan-perasaan yang disembunyikan, timing yang tidak pernah tepat, dan air mata yang tidak kunjung berhenti berjatuhan.

Questioning the Reality in Christopher Nolan’s Inception

https://boygeniusreport.files.wordpress.com/2016/07/inception.jpg?quality=98&strip=all

One of the most phenomenal film that ever produced by Christopher Nolan is Inception. It was released in 2010 and nominated in the 2011 Oscars in eight different categories, including art direction, cinematography, music (original score), best picture, sound editing, sound mixing, visual effects, and writing (original screenplay). From all those nominations, the film won four of them which are cinematography, sound editing, sound mixing, and visual effects. As someone who has watched Nolan’s films, apart from Inception, such as Batman Begins (2005), The Dark Knight (2008), The Dark Knight Rises (2012), The Prestige (2006), Interstellar (2014), and the latest film Dunkirk (2017), I would say Inception is my second most favorite among Nolan’s films after The Dark Knight Rises.

3/24/2019

Isla's Tiramisu Cake

https://unsplash.com/photos/xWAAKU3rye0

Ia penasaran bagaimana rasanya. Maniskah, pahitkah, ia ingin tahu.
Adalah Hearts and Flours, sebuah toko roti yang terletak di bahu jalan raya dengan desain interior serta paduan warna yang manis dan lembut—kurang lebih sudah menunjukkan bahwa pemiliknya adalah seorang wanita. Biasa disingkat H & F, toko roti tersebut populer di kawasannya karena kokinya yang bertalenta. Bangunannya tidak terlalu besar, namun cukup untuk menampung para pelanggan mereka yang ingin memakan roti di tempat. Di bagian atas pintu depan, ada sebuah plakat besar bertuliskan Hearts and Flours, dengan dominasi warna biru pastel dan peach.
This entry was posted in

The Painter of Woe

https://stocksnap.io/photo/C98QHPUABH

Letting go takes courage and time. And it seemed like it would not come around soon, to him; the man who could not let go.
The painter woke up from his bed. His room was messy, his paintings were spread in every corner; unorganized. The small window was closed and covered with curtain, so the sunshine could not get in. He sat there, on the edge of the bed, and blankly stared at one of those paintings. The one which was placed right in front of him; the painting of a girl smiling widely. For the whole ten minutes he did not do anything, he did not say anything. All he did was staring at the girl in the painting and drowning into his own thoughts.
Perhaps, he was playing back the tape of his memories with the girl. Or perhaps, just like the other days, he was thinking of unanswered questions and endless what ifs.
This entry was posted in

Pukul 09.27

https://stocksnap.io/photo/HOHJK6B7TD

Sabtu, 31 Januari. Pukul 09.27.
Sebuah kedai kopi yang terletak di bahu jalan raya, My Memories—sebagaimana yang tertulis pada plakat besar di salah satu sudut kedai kopi itu—, bisa dibilang cukup ramai pagi ini. Para pecandu kopi yang terbiasa dengan rutinintas meminum kopi sebelum memulai hari mereka adalah mayoritas pelanggan My Memories. Tidak heran, di daerah ini My Memories cukup terkenal dengan kopi-kopi yang mereka buat. Selain variasi menu yang bermacam-macam, konon, barista My Memories menambahkan satu bahan dasar rahasia dalam kopi buatannya.
Satu bahan dasar rahasia itu, tidak ada yang tahu.
This entry was posted in

Meet Arthur and Sunny: To Be Your Sun


Berangkat dengan judul Ethereal Sunflower dan sempat diterbitkan di Wattpad, walau hanya sebentar, novel ini akhirnya menemukan rumahnya di Cabaca. Setelah melalui proses seleksi, persiapan terbit, editing, dan kegalauan saya terhadap beberapa bagian cerita, akhirnya To Be Your Sun bisa diterbitkan di Cabaca dengan lancar dan sekarang, ketika saya menulis tulisan ini, sudah hampir rampung. Judul berganti menjadi To Be Your Sun karena seminggu sebelum mengirimkan naskah ini, saya mendapat gambaran bahwa saya harus mengganti dari judul asli Ethereal Sunflower yang sulit diucapkan, terlebih diingat, ke judul yang lebih mudah untuk pembaca. Terlepas dari itu, semua yang ada di dalam cerita tidak banyak berubah.

2/25/2017

Menghapus Kenangan: Review Novel Hujan


Judul buku:
Hujan
Pengarang:
Tere Liye

Penerbit:

Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit:

2016
Tebal:
320 halaman


Novel baru karya Tere Liye ini mengajak kita untuk berimajinasi tentang keadaan bumi pada tahun 2050 di mana pada saat itu ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak berkembang. Kisah bermula dari seorang wanita dua puluh satu tahun bernama Lail. Wanita itu mendatangi klinik syaraf otak untuk menghilangkan kenangan yang membuatnya sedih dan depresi. Kemudian dia diminta untuk menceritakan kenangan-kenangan mana yang ingin ia hapus, dan mulailah Lail bercerita.