Beberapa pekan lalu, saya mengikuti Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional
yang diadakan oleh Jejak Publisher dengan tema "My
First..." dalam kurun waktu dua bulan, yaitu pada tanggal 20 November 2016
sampai dengan 20 Januari 2017. Melalui tema ini, penyelenggara mengajak para
penulis untuk menciptakan atau menceritakan kesan dari hal-hal pertama yang
tidak bisa dilupakan, baik itu cinta pertama, pertemuan pertama, pertemanan
pertama, bahkan sampai patah hati pertama pun juga boleh (selengkapnya di sini).
Menurut saya pribadi, tema yang diangkat ini cukup menarik. Karena
mayoritas orang, termasuk saya, setuju bahwa 'pertama kali' memang
selalu berkesan dan kesan yang didapat pun berbeda-beda. Ada beberapa orang
yang meninggalkan kesan baik di pertemuan pertama mereka, namun ada pula yang
uring-uringan dan berharap mereka tidak pernah bertemu. Ada beberapa orang yang
menikmati patah hati pertama mereka dengan seketika menjadi puitis dan
menciptakan lirik lagu, namun ada juga yang mengurung diri di kamar sampai
berminggu-minggu tidak mau makan, tidak mau minum.
Ah, apalagi cinta pertama.
Saya yakin, momen ketika pertama kali kita jatuh cinta adalah momen yang
tidak bisa dilupakan. Bagaimana rasanya tiba-tiba gelisah ketika tidak bertemu,
bagaimana kita sadar betapa bodohnya mendapati diri sendiri tersenyum-senyum
tanpa sebab, dan bahkan sampai uring-uringan karena jantung ini tidak mau diam
ketika berada di dekatnya. Momen-momen seperti ini, saya yakin, sangat indah
dan menarik untuk terus-menerus diperbincangkan.
Tidak heran, dalam kurun waktu dua bulan saja, email penyelenggara dihujani
oleh tujuh ratus tiga puluh dua naskah cerpen yang dikirim oleh para peserta.
Bayangkan, 732 naskah! Wah, saya sungguh tidak bisa membayangkan bagaimana
pusingnya para juri yang harus membaca dan menilai semua naskah cerpen
tersebut. Walaupun pada akhirnya, sesuai dengan laporan penyelenggara, ada 115
naskah yang harus rela terdiskualifikasi karena tidak sesuai dengan persyaratan
lomba.
Yang saya sukai dari penyelenggaraan lomba ini adalah, pertama,
penyelenggara selalu meng-update dengan rajin nama-nama yang sudah
terdafatar menjadi peserta. Mereka bahkan memberikan laporan setiap kali ada
naskah yang harus terdiskualifikasi beserta alasan (contoh: 8 Naskah yang tidak
memenuhi syarat karena kurang dari 750 kata, 34 Naskah yang tidak memenuhi
syarat karena kurang dari 1500 kata, dsb). Jarang sekali, loh,
penyelenggara yang mau memberikan update-an lengkap seperti ini.
Kedua, untuk para kontributor, penyelenggara secara transparan mengumumkan
perolehan nilai dan memberikan review singkat. Seperti yang
bisa dilihat di sini, tidak hanya diumumkan nama lima puluh
tiga kontributor yang terpilih saja, tetapi juga disebutkan judul cerpen,
perolehan skor, kategori juara, dan catatan. Dalam catatan inilah penyelenggara
melakukan review singkat untuk cerpen tiap-tiap kontributor.
Oh iya, 53 kontributor ini terdiri dari 3 juara, 5 cerpen terbaik, 10 cerpen
terfavorit, dan 35 cerpen terpilih.
Dan, betapa senangnya saya, cerpen saya bisa masuk ke 53 kontributor
tersebut sebagai salah satu dari 10 cerpen terfavorit. (Catatan: selanjutnya
saya yang jadi juara satu!)
Lalu ketiga, naskah kami dibukukan!
Silakan melihat kembali gambar di atas, itu adalah penampakan sampul buku
“My First...” yang berisi kumpulan cerpen oleh lima puluh tiga kontributor
terpilih. Tidak hanya desain sampulnya yang awesome, cerpen-cepen
di dalamnya juga tidak kalah awesome, loh!
Hihi. Jangan
lupa dibeli, ya.
Yang terakhir, para peserta sangat antusias dengan event ini.
Bisa dilihat dari jumlah pesertanya yang mencapai angka tujuh ratusan, event ini
bisa dibilang berhasil dan sukses. Para peserta sangat antusias mulai dari
menanyakan ini dan itu terkait dengan persyaratan lomba, menanyakan apakah
email naskah sudah diterima oleh pihak penyelenggara, dan komentar-komentar di posting-an
halaman Facebook penyelenggara. Mulai dari hari pertama sampai dengan
pengumuman, selalu ramai. “Kak admin, aku kemarin sudah kirim email,
sudah masuk belum ya?”, “Kak, namaku kok nggak ada di daftar
peserta?”, “Kak, pengumuman pemenangnya kapan? Deg-degan nih.”,
dsb.
Overall, saya sangat menikmati event keren ini. Penyelenggaranya
sangat terstruktur dan terpercaya, event yang diadakan pun
asyik dan keren. Pesan saya untuk penyelenggara, semoga kedepannya dapat
mempertahankan kepercayaan ini dan meningkatkan kualitas sehingga dapat
menyelenggarakan kembali event-event yang bermanfaat untuk
mendukung bakat dan minat para penulis-penulis tanah air. Ah iya, sebagai
tambahan informasi, setelah rampung dengan Lomba Cipta Cerpen, Jejak Publisher
sedang mengadakan Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional dengan tema “Kado Terindah
Untukmu” yang keterangan lengkapnya bisa dilihat di sini (Deadline: 10 Februari 2017).
Untuk yang ingin melakukan pembelian antologi cerpen “My First...”, silakan
langsung membaca petunjuk pemesananya di sini. Semua cerpen di dalamnya sudah melalui berbagai macam
penilaian, melewati tatapan-tatapan para juri, mendaki gunung lewati lembah,
jadi bisa diyakini bahwa lima puluh tiga cerpen tersebut memiliki kualitas yang
baik. Buruan dibeli, ya! Hehe.
Selamat membaca dan sukses selalu.
0 komentar:
Post a Comment